Jujur, gue emang kurang suka memelihara hewan. Apalagi hewan
yang banyak bulunya, kayak kucing, anjing dan monyet. Kena bulu-bulunya, bisa
bikin gue bersin-bersin. Walaupun hewan tersebut terlihat menggemaskan dan
lucu. Di rumah gue, pernah ada kucing. Tapi gue gak terlalu memberikan
perhatian lebih, seperti memeluk atau menggendong sana-sini. Yang penting, gue
gak lupa memberi makannya.
Suatu hari, kakek gue diberi seekor monyet oleh temannya.
Dan otomatis di rumah gue ada monyet. Monyet ini mempunyai keahlian mengambil
buah kelapa. Jadi, Mama gak perlu repot-repot nyari atau membeli buah kelapa. Rata-rata
di kampung gue, monyet mempunyai keahlian mengambil pohon kelapa. Iya, si
monyet harus dilatih dulu.
Cukup lama si onyet
tinggal di rumah. Tapi gue masih takut dan gak terlalu suka melihat dia. Ketika
onyet sakit dan pergi untuk selamanya, baru gue menyadari, gue ikut merasa
kehilangan. Saat onyet sakit, ia tidak seaktif dulu dan hanya berdiam diri di
kandang. Gue pengen teriak, mana onyet gue yang dulu?? Manaaa?? Huhuhu
Kakek berusaha memberi onyet obat, biar cepat sembuh. Tapi
takdir berkata lain. Saat hari terakhir onyet hidup di dunia, gue sempat
menatap matanya. Gue mengintip dibalik jendela. Mata gue berkaca-kaca pengen
nangis, tapi gue masih berharap kesembuhannya. Melihat matanya, ia juga gak mau
meninggalkan kita. hikshiks
Gue gak kuat untuk
melihat ia langsung karena gue belum sanggup kehilangan dia. Dia juga berjasa
mengambilkan buah kelapa muda untuk gue. Tapi, apa dikata..sore harinya, onyet
pergi meninggalkan kita semua. Huhuhu.
Kadang,
kita bisa tau berharganya sesuatu, setelah kita kehilangannya. hikshiks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buruaan komentar..selagi gratis..:D