Rabu, Januari 08, 2014

Onyet, Jangan Pergi

Jujur, gue emang kurang suka memelihara hewan. Apalagi hewan yang banyak bulunya, kayak kucing, anjing dan monyet. Kena bulu-bulunya, bisa bikin gue bersin-bersin. Walaupun hewan tersebut terlihat menggemaskan dan lucu. Di rumah gue, pernah ada kucing. Tapi gue gak terlalu memberikan perhatian lebih, seperti memeluk atau menggendong sana-sini. Yang penting, gue gak lupa memberi makannya.

Suatu hari, kakek gue diberi seekor monyet oleh temannya. Dan otomatis di rumah gue ada monyet. Monyet ini mempunyai keahlian mengambil buah kelapa. Jadi, Mama gak perlu repot-repot nyari atau membeli buah kelapa. Rata-rata di kampung gue, monyet mempunyai keahlian mengambil pohon kelapa. Iya, si monyet harus dilatih dulu.

Cukup lama  si onyet tinggal di rumah. Tapi gue masih takut dan gak terlalu suka melihat dia. Ketika onyet sakit dan pergi untuk selamanya, baru gue menyadari, gue ikut merasa kehilangan. Saat onyet sakit, ia tidak seaktif dulu dan hanya berdiam diri di kandang. Gue pengen teriak, mana onyet gue yang dulu?? Manaaa?? Huhuhu

Kakek berusaha memberi onyet obat, biar cepat sembuh. Tapi takdir berkata lain. Saat hari terakhir onyet hidup di dunia, gue sempat menatap matanya. Gue mengintip dibalik jendela. Mata gue berkaca-kaca pengen nangis, tapi gue masih berharap kesembuhannya. Melihat matanya, ia juga gak mau meninggalkan kita. hikshiks

Gue gak kuat untuk melihat ia langsung karena gue belum sanggup kehilangan dia. Dia juga berjasa mengambilkan buah kelapa muda untuk gue. Tapi, apa dikata..sore harinya, onyet pergi meninggalkan kita semua. Huhuhu.

Kadang, kita bisa tau berharganya sesuatu, setelah kita kehilangannya. hikshiks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buruaan komentar..selagi gratis..:D