Selasa, Januari 07, 2014

Lariii...Ada Hantuuu

Mungkin karena keseringan nonton film horror waktu kecil, akibatnya, gue menjadi penakut. Apalagi dalam gelap. Mendadak lampu mati di malam hari, gue bisa histeris. Kalau PLN ngasih tau dulu sebelum mematikan listrik, gue gak akan histeris ketakutan.

Jujur, gue akui, gue sangat takut gelap. Udah besar gini, kalau mendadak lampu mati pas saat nongkrong cantik di toilet, gue bisa teriak-teriak dan nangis manggil nama Mama sampai 7 oktaf. Iya, gue bener-bener gak malu ama umur. Tampang boleh imut, tapi penakut. Huuu...

Sejak mulai mengenal horror dan cerita angker bin seram dari teman-teman. Gue menjadi anak yang penakut. Gue termasuk anak yang  suka mengkhayal. Jadi, kalau ada seseorang yang menceritakan tentang makhluk gaib dan segala bentuknya. Gue langsung membayangkannya, dan bayangan-bayangan tentang makhluk gaib itu akan terus menghantui sampai beberapa hari ke depan..

Sebagai anak yang keren tiada duanya. WHAATTT??. Sudah..sudah..jangan pada protes, ya..kenyatannya emang gak begitu, kok. *nyegir kuda ompong*. Daripada protes, lebih baik dengarin cerita gue, deh. Kali aja, kalau cowok yang baca ini, bisa kesemsem sama gue *uhuuk*.

Jadi, waktu gue kecil dulu, jadwal mengaji gue sering malam hari. Gue mengaji di Surau tak jauh dari rumah. Selesai mengaji sekitar pukul 9 malam. Kebetulan, hari itu, adek gue gak ikutan ngaji. Jadi teman pulang gue gak ada.

Maka, dari itu, Papa yang akan menjemput gue. Selesai mengaji, berhubung gue anak baik-baik. Jadi harus segera pulang. Nanti gue telat bangun ke sekolah. Kebetulan juga, banyak teman-temang gue gak ikut mengaji ke surau. Jadi, gak ada teman untuk pulang bareng.

Mukenah dan Al-Qur’an sudah masuk ke dalam tas. Gue langsung cabut meninggalkan surau. Gue duduk gembel menunggu Papa di persimpangan arah ke rumah. Saat itu, listrik belum mengalir sampai ke rumah gue. Ciyan banget gue ya?. Mungkin karena, gue sering nunggak bayar listrik, kale!. Jadi, jalan ke rumah gelap pake bingits ( ketularan, niru bahasa anak jaman sekarang).

Karena kelamaan menunggu. Papa belum juga datang. Gue mencoba memberanikan diri untuk pulang sendiri. Baru beberapa langkah berjalan, dari kejauhan, gue melihat bayangan putih terus bergerak mendekati gue. Tanpa pikir panjang, gue langsung kabur naik naga Indos*ar  menuju surau.

Melihat gue kembali ke surau. Beberapa teman gue masih asyik bermain di luar surau, pada heran. Kok gue kembali ke surau?. Dengan santai gue, menjawab “ Papa belum datang menjemput”. Padahal, gak gitu. Hehe.
Tak berapa lama kemudian, Papa datang menjemput gue ke surau. Dan Papa bertanya

“ Tadi kenapa lari-lari?”
           “Takut” jawab, gue datar.

Papa hanya senyam-senyum gak jelas. Sampai di rumah, Papa bercerita kepada semua. Kalau gue kabur, pas mau dijemput. Jadi..jaa..di..bayangan putih yang gue lihat itu, adalah Papa. Tidaaakkk...

Saat itu, Papa memakai kain sarung berwarna putih kotak-kotak. Dan Papa menyelimuti badannya dalam kain sarung. Mirip bapak-bapak ngeronda gitu deh. ARGHHTTT..Gue ketipu permisa..KENA DEH..!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buruaan komentar..selagi gratis..:D