Kamis, September 26, 2013

#CeritaBadai " Pulang"


Karena kecepek’an tiada tara membabi buta, ketemu sama kasur empuk dan selimut tebal itu, sesuatu banget. Rasanya, menemukan segelas air di Padang Pasir..#Tsaah. Maunya gak mau pisah, pengen nempel terus kayak perangko. Tapi, kalau kelamaan tidur capek juga.. *Jadi sebenarnya ente maunya apa,Yura??*.

Saat bangun dari tidur, kontraksi dikaki mulai terasa. Luar biasa sakit, pokoknya komplikasi nyeri, pegel, dkk..Rasa yang selalu dirasakan kalau habis turun gunung.Kadang kala, rasa itu akan dirindukan kalau sudah lama gak naik gunung. Pegel-pegel seneng gitu deh..hehe.
Setelah melakukan rutinitas pagi, hal yang pertama dilakukan adalah ngaca #KacaManaKaca. Bukan karena saya sok kecakepan, bukan itu. Tapi, ngaca untuk melihat seberapa tingkat eksotis kulit saya *hitam aja dibilang eksotis,:p *.

Pagi ini terasa berbeda sekali, lebih adem ayem. Suara pepohonan yang berisik ditiup badai tidak ada lagi. Sepertinya, badai sudah berlalu. Tapi, kenapa badai berlalunya saat kita sudah di bawah..#TanyaKenapa. Oh..ini tidak adil..sungguh..masak O’ong, sih..#GarukDinding.

Karena, sudah beberapa hari badan tidak disirami dengan air, badan saya menjadi layu dan kering kerontang *itu badan apa bunga,buk?*.Mau gak mau, dan emang harus mau untuk segera mandi. Gak mandi aja sudah dingin, apalagi mandi.Tidaakkk..saya mendadak galau memilih mandi apa gak. Mandi gak mandi, wujud saya begitu-begitu aje, gak ada berubah.

Daripada menimbulkan polusi udara dan bisa mengakibatkan bulu hidung rontok, saya pun memilih mandi. Baru nyentuh air sedikit saja, dinginnya berasa banget. Jadi, sebelum mengguyurkan air ke badan, saya main air dulu di kamar mandi, nyuci muka, nyiram tangan dan nyiram kaki *Nyiram badan sama rambutnya kapan,Yura?*. Setelah beradapatasi dengan air berasa es, dengan gaya mandi secepat kilat, akhirnya saya mandi juga. Alhamdulillah, ya..udah wangi lagi. Yang brondong mari merapat, kakak udah wangi ne..#lha?? #Siap-siap dilempar mercon ama Brondong.

Kamis, September 12, 2013

#Cerita Badai "Turun Gunung.."

Yee..akhirnya bulan ini gue nulis juga..tulisan pertama di bulan September gak pake ember..#lha??.

Berhubung ditagih terus sama fans-fans saya mulai dari dunia nyata sampai dunia maya. Daripada blog ini dianggurin ntar dipatok ayam tetangga,alangkah baiknya saya lanjutin “cerita badai” nya,daripada penasaran tingkat eyang bubur..
Biar cerita badainya nyambung,silahkan baca cerita sebelumnya. Kalau gak mau,gak apa-apa,tak ada keterpaksaan antara kita..#tsaah.

Langkah kaki semakin mendekat ke tenda,suara itu meminta saya untuk membuka tenda dan meminta makanan untuk bekal muncak..siapakah dia??. Ternyata,dia adalah Bg Ahmad. Badai terus bertiup saat itu yang bener-bener mengurungkan niat untuk muncak..huhuhu..#PelukKakAan.
Bg Ahmad dan Sergey mencoba untuk muncak dan beberapa rombongan tetangga tenda sebelah. Walaupun badai terus menerpa. Kita kembali melanjutkan tidur nyenyak..Zzzz..

Sekitar pukul 08:00 pagi waktu jam tangan Bg Jam (??),Sergey dan Bg Ahmad sudah kembali masuk tenda..Ternyata,mereka semua gagal muncak. Mereka memilih untuk turun karena diatas angin terasa lebih kencang. Karena,semakin keatas vegetasi semakin berkurang. Memilih untuk kembali ke tenda mungkin itu adalah pilihan terbaik saat itu. Alam itu bukan untuk dilawan dan  membuktikan kepada semua orang kalau kita hebat dan gagah perkasa..No..No..menurut saya itu tak ada gunanya. Setidaknya,segala tanda-tanda yang terjadi di alam untuk kita pelajari,bahwa  kita bukan apa-apa dibandingkan kekuasaan dan ciptaannya yang ada di Bumi ini. Kalau saya berdiri di atas puncak Gunung,saya berasa jadi butiran debu. 

Betapa kecilnya diri ini. Jadi,tak ada alasan tuk menyombongkan diri di atas bumi ini,kalau mau menyombongkan diri pindah aja  ke planet lain..*lha??kok saya jadi sokbijak dan sewot begini yaa??* #Toyor2MukaSendiri.