Jumat, Agustus 17, 2012

Siti Manggopoh ,Pahlawan yg (hampir)Terlupakan

Pertama-tama,izinkanlah saya untuk menuliskan puisi dari Hamid Jabbar (1947-2004) yang berjudul PROKLAMASI.

KAMI BANGSA INDONESIA

DENGAN INI MENYATAKAN

KEMERDEKAAN INDONESIA

UNTUK KEDUA KALINYA

HAL-HAL YANG MENGENAI

HAK ASASI MANUSIA
UTANG-PIUTANG
DAN LAIN-LAIN
YANG TAK HABIS-HABISNYA
INSYAALLAH
AKAN HABIS
DISELENGGARAKAN
DENGAN CARA SEKSAMA
DAN DALAM TEMPO
YANG SESINGKAT-SINGKATNYA
JAKARTA 25 MARET 1992
ATAS NAMA BANGSA INDONESIA
BOLEH-SIAPA SAJA


Kedua-dua, saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk negara dan bangsa Indonesia yang ke 67 tahun. Tak banyak harapan kiranya..mungkin sama dengan harapan penduduk Indonesia lainnya. Yang penting 5 butir Pancasila itu terlaksana dengan baik,sehingga penduduk Indonesia bisa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benar merdeka. Terbebas dari segala penderitaan dan kesengsaraan..(aduuh..ngomong apa lah saya ini??sok ngerti pula tentang persoalan bangsa dan negara..)

Ketiga-tiga..izinkan saya menceritakan sosok pahlawan yang hampir tenggelam oleh jaman..#tsaah. Seorang pahlawan perempuan yang berasal dari Minangkabau yang biasa dipanggil dengan Mandeh Siti Manggopoh. Mungkin,sebagian atau bahkan lebih,pasti belum tau, ternyata ada lo..pahlawan perempuan di Indonesia selain Cut nyak dien,Cut Muthia,Christina Marta Tiahahu dan R.A.Kartini. Memang nama Mandeh siti Manggopoh tidak bergaung seperti nama pahlawan perempuan lainnya. Padahal Mandeh Siti adalah pejuang yang mempertahankan marwah bangsa,adat,budaya dan agama.

Mandeh Siti/Siti Manggopoh

Siti Manggopoh, merupakan perempuan Minang yang memiliki nama Siti. Ia lahir pada 15 juni 1881 di Manggopoh,kec.Lubuk Basung,Kab.Agam.Orang tuanya adalah petani biasa. Nama Manggopoh dilekatkan pada dirinya, karena ia terkenal berani maju dalam perang Manggopoh. Selain itu Manggopoh itu sendiri merupakan nama negerinya dan sekaligus kampung halaman saya.Jadi,setiap tanggal 15 juni seluruh komponen masyarakat Kec.Lubuk Basung melaksanakan upacara yang biasa dipusatkan di halaman kantor kecamatan. 15 juni tahun 2012 ini,sudah 104 tahun perang manggopoh berlalu.

Siti merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Kelima kakaknya dengan senang hati menyambut kelahiran Siti, karena Siti adalah anak perempuan pertama sekaligus terakhir yang dilahirkan dalam keluarga mereka. Kelima kakak laki-laki Siti pun selalu mengusung Siti ke mana-mana. Ia membawa Siti ke pasar, ke kedai, ke sawah, dan bahkan ke gelanggang persilatan.

 Siti pun pernah bermain sangat jauh dari kenagarian Manggopoh, bahkan sampai ke daerah  Pariaman. Tak hanya itu, ketika kakaknya belajar mengaji ke surau, Siti juga diajak dan mengecap pendidikan di surau. Sebagai perempuan Minang, Siti memiliki kebebasan. Ia membangun dirinya secara fisik dan nonfisik. Ia belajar mengaji, bapasambahan dan juga persilatan. Inilah kiranya yang menyebabkan Siti berani maju ke medan perang untuk melawan penjajahan Belanda di negerinya.

Siti menikah dengan Rasyid. Pernikahan mereka ternyata tidak membuat Siti terikat dengan tugas perempuan di dalam rumah tangga. Justru bersama suaminya, Rasyid, Siti memiliki semangat dan arah perjuangan yang setujuan. Mereka bahu membahu melepaskan penderitaan rakyat Minangkabau. Kesadaran ini muncul ketika Siti dan Rasyid merasakan bahwa telah terjadi penindasan di negerinya oleh pemerintahan Belanda.

Dari catatan yang ada, meski sebagai seorang tokoh pun, ternyata Siti pernah mengalami konflik batin ketika akan mengadakan penyerbuan ke benteng Belanda. Ia mengalami konflik ketika rasa keibuan terhadap anaknya yang sedang menyusu muncul, padahal di satu sisi, ia merasakan sebuah panggilan jiwa untuk melepaskan rakyat dari kezaliman Belanda. Namun, ia segera keluar dari sana dengan memenangkan panggilan jiwanya untuk membantu rakyat.

Belasting merupakan tindakan pemerintah Belanda yang menginjak harga diri bangsa Minangkabau. Rakyat Minangkabau merasa terhina ketika mematuhi peraturan untuk membayar pajak tanah yang dimiliki secara turun temurun. Apalagi peraturan belasting dianggap bertentangan dengan adat Minangkabau. Di Minangkabau, tanah adalah kepunyaan komunal atau kaum di Minangkabau.

Kesewenang-wenangan Belanda dalam memungut pajak di tanah kaum sendiri, membuat rakyat Minangkabau melakukan perlawanan. Perlawanan tersebut juga tidak bisa dilupakan oleh Belanda, karena adanya sebuah gerakan yang dilakukan Siti Manggopoh pada tanggal 16 Juni 1908. Belanda sangat kewalahan menghadapi Siti Manggopoh pada masa itu, bahkan ia meminta bantuan kepada tentara Belanda yang berada di luar nagari Manggopoh.

Siti Manggopoh memang membangun dirinya dengan kecerdasan sejak kecil. Hal inilah yang dimunculkannya ketika menyusun siasat yang diatur sedemikian rupa. Dia dan pasukannya berhasil menewaskan 53 orang serdadu penjaga benteng. Siti memanfaatkan naluri keperempuanannya secara cerdas untuk mencari informasi tentang kekuatan Belanda tanpa hanyut dibuai rayuan mereka.

Di markas belanda di manggopoh, sewaktu tentara belanda sedang mengadakan pesta judi dan mabuk-mabukan masuklah seorang wanita cantik, yang sebenarnya adalah Siti, buronan pemberontak yang paling di cari tentara belanda. Siti lansung membaur dengan para tentara yang sedang mabuk itu.
Karena kelelahan dan teler karena minuman keras, akhirnya puluhan tentara belanda terkapar tak sadarkan diri, melihat peluang tersebut siti segera memberi isyarat kepada para pejuang yang sudah menunggu di luar untuk segera menyerang.

Para pejuang merebut markas belanda dan membantai puluhan tentara belanda teresebut, tercatat 53 orang tentara belanda tewas dan 2 orang berhasil melarikan diri dalam keadaan terluka parah ke ibukota kec. lubuk basung.

Akibatnya, dalam Perang Manggopoh, Siti memenangkan pertarungan dengan Belanda. Ia berhasil menyelamatkan bangsanya dari penjahahan. Oleh sebab itu, sejarawan Minangkabau mencatat Siti Manggopoh sebagai satu-satunya perempuan Minangkabau yang berani melancarkan gerakan sosial untuk mempertahankan nagarinya terhadap pengaruh asing. Bahkan tidak jarang gerakan yang dilancarkannya secara fisik.

Catatan lagi menyatakan, bahwa Siti pernah membawa anaknya, Dalima, ketika melarikan diri ke hutan selama 17 hari dan selanjutnya dibawa serta ketika ia ditangkap dan dipenjara 14 bulan di Lubukbasung, 16 bulan di Pariaman, dan 12 bulan di Padang. Perempuan Minangkabau pemberani, yang berani bertaruh mengikutserakan anaknya ke medan perang, padahal kondisi fisik anaknya yang masih kecil.

Perebutan benteng yang dilakukan Siti menyulut Perang Manggopoh. Akhirnya Siti bersama sang suami, Rasyid Bagindo Magek, berhasil ditangkap dan dipenjarakan tentara Belanda. Tapi, lantaran mempunyai bayi, Siti terbebas dari hukuman pembuangan.Tapi,suami siti dibuang ke Manado. Dan mereka tidak bertemu hingga akhir hayat..(sedih bgtzz,yaa..hikss..kalau saya mungkin sudah galau gak bertemu suami tercintah plus mewek2 di bawah pohon jengkol..hehe)

Siti Manggopoh meninggal di usia 85 tahun, pada 20 Agustus 1965 di Kampung Gasan Gadang, Kabupaten Agam. Dimakamkan dengan upacara kenegaraan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Lolong, Padang. Karena keberanian dan keperkasaan Mandeh Situ,beliau dikenal atau diberi julukkan Singa Betina dari Minang.

Mandeh Siti Manggopoh, hingga kini belum ditetapkan sebagai pahlawan nasional, namun pemerintah sudah mengakui jasanya, dengan menetapkan mandeh Siti sebagai Perintis Kemerdekaan, sesuai surat keputusan Menteri Sosial tanggal 17 januari 1964, nomor Pol: 1379/64/P.K. Lembaran Negara nomor 19/1964.

Sebagai bentuk penghargaan dan mengingatkan perjuangan beliau,pemerintah membangun tugu Mandeh siti yang terletak di Simpang Gudang.Jika teman2 ada kesempatan datang berkunjung ke kampung saya,ntar saya antarin ke tugunya. Selain itu,namanya juga dipakai untuk nama sebuah nama Taman Kanak-kanak,biasa disebut TK Mandeh Siti,kebetulan saya alumni TK Mandeh Siti. Semoga saya bisa menjadi sosok perempuan yang tangguh seperti Mandeh siti #tsaaah.

Tugu Mandeh Siti

Akhir kata,untuk sekedar memunculkan rasa kebangsaan dan menghargai jasa-jasa para pahlawan. Mungkin sajak dari Chairil Anwar bisa mewakilkan suara para pahlawan yang telah gugur.

"Kami cuma tulang-tulang berserakan, Tapi adalah kepunyaanmu. Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan. Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa. Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata. Kaulah sekarang yang berkata. Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi. Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak. Kenang, kenanglah kami."

Sumber foto dan tulisan :

32 komentar:

  1. memang baru pertama kali ini baca tentang Mandeh Siti...,hebat perannya ya
    trims Yourha....,
    ini masih sekampung..., masih ada pertalian darah denganmu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama2 mbak..:D

      Iya masih skmpung,kyknya enggak ada hub darah deh mbak..

      Hapus
  2. Wajar kalau gue nggak tau pahlawan satu ini, pahlawan di indonesia ini emang banyak banget. salut :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. bner tu yoga..tpi ada sbgian yg krang terekspos,shingga gak dknal..

      Hapus
    2. Selamat idul fitri, maapin kalo ada kata2 gue yang salah :)

      Hapus
    3. iyaa..sama2..makasii,yogaa..:D

      Hapus
  3. gwe gak bisa komentarin nih klo tulisan berat gini. intinya met ultah deh buat RI, "DAMN I LOVE INDONESIA"

    BalasHapus
  4. maaf siti manggopoh kami baru mengenalmu sekarang :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak apa2..yg pnting skrg udah kenal,kan..?hehe

      Hapus
  5. seharusnya beliau juga ada di LKS sejarah, pahlawan perempuan itu sedikit. Beruntung gue bisa mengenal sosok beliau.

    patungnya ga kalah sama liberty :)_

    BalasHapus
    Balasan
    1. shrusnya seh bgtu,tpi knyataannya bedaa..

      iyaa gan,trnyata mandeh siti bsa brsaing dg ptung liberty..:D

      Hapus
  6. setelah tan malaka sekarang nongol lagi pahlawan yg bener2 baru gue kenal ..
    thanks udah ngenalin gue ...
    tulisan yang bagus banget dan bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa..sama2.ayoo salaman dulu..hehe
      mkasii gan..

      Hapus
  7. kasihan ya ada pahlawan yg ga terjamah sama buku buku paket sejarah, semoga setelah adanya post ini, beliau masuk trending topic

    BalasHapus
  8. ckckckc ni anak emang hobi sejarah kayaknya,,,
    pasti jago ngapal ya ??
    hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe..yaa gak trlalu seh. kbtulan kakek jga pjuang,jdi sring brcrta ttg perjuangan mlwan pnjajah dan tokoh2nya..:D

      Hapus
  9. salam MERDEKA!!!

    terlalu banyak pahlawan di indonesia karena perjuangannya juga panjang.. :)

    BalasHapus
  10. blogger energy nih....
    ditunggu follbacknya ya.....
    salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe..iyaa ne..slam knal jga..
      sipp..ntr ane mampir,yaa..:D

      Hapus
  11. Ditunggu kunjungan baliknya :D
    Salam kenal!

    *Patungnya putih

    BalasHapus
  12. Balasan
    1. iyaa..sdih pastinya..smga mrka bhgia disana..

      Hapus
  13. keren dah sob. saya tunggu follow baliknya iya

    BalasHapus
  14. beneran bro...
    saku aja baru dengar sekarang tentang siti mangopoh
    thks infonya

    BalasHapus
  15. jujur ane baru tau pahlawan ini, kenapa di buku2 sejarah tidak ada yang mencantukmkan dia ya

    BalasHapus
  16. Baru tau nih ada pahlawan bernama Siti Manggopoh. Semoga jasa beliau selalu dikenang bangsa :)

    BalasHapus
  17. Siti Mangopoh ini keren banget, gak kalah sama superhero di film-film hehe,bernar-bernar caranya cerdas apalagi sebagai seorang wanita

    BalasHapus

Buruaan komentar..selagi gratis..:D