Jumat, April 20, 2012

Sumatera Bergoyang

Ternyata sudah seminggu lewat Gempa Sumatera berlalu ya??Ohw tak apa lah. Saya sedikit mau share bagaimana keadaan saya waktu gempa itu terjadi. Semoga, teman-teman bisa belajar dari pengalaman saya ketika ada gempa..Penting gag penting..anggap aja penting yaa..#maksaa

Gempa lagi..gempa lagi... Yah, itu lah resiko tinggal di jalur Sesar Semangko (Patahan Semangko). Sesar Semangko/Patahan Semangko yang memanjang dari ujung Aceh sampai Selat Sunda yang masih aktif, yang akan selalu mengancam kawasan Sumatera khususnya Sumbar apabila terjadi pergeseran patahan di zona ini. selain itu, Pantai Barat berdekatan dengan Zona Subduksi (Subduction Zone), Zona pertemuan/perbatasan antara dua lempeng tektonik berupa penujaman lempeng India-Australia kebawah lempeng Eurasia. Pergerakan lempeng-lempeng ini yang menyebabkan terjadinya gempa. Ditambah pula dengan aktivitas Gunung Berapi yang masih aktif. Seperti Marapi, Tandikek (Tandikat) dan Talang yang dapat menimbulkan getaran yang cukup kuat. Antara Sesar Semangko, Zona Subduksi, dan akitivitas gunung berapi ini saling berkaitan dan mempengaruhi. Oleh karena itu, Sumatera Barat (Sumbar) bukan saja potensi bencana gempa, namun juga ada bencana lain seperti letusan gunung berapi, longsor dan ancaman tsunami. Maka tak heran, salah satu dosen di kampus mengatakan bahwa Sumatera Barat adalah Disaster Departement Store.Mulai dari bencana yang menelan biaya kerusakan yang mahal sampai  biaya  kerusakan yang murah semuanya ada di Sumbar. Bener juga seh pendapat Dosen itu, selain bencana yang disebutkan diatas, banjir pun juga pernah melanda Sumbar, seperti Banjir yang melanda Kab.Pasaman baru-baru ini. Tsunami juga pernah melanda Padang lo.., klo gag salah skitar tahun 1882..(Lupa2 ingat). Ada juga yang menyebut SUMBAR ini adalah Labor Bencana Alam.

Sejak Gempa dan Tsunami melanda Aceh tahun 2004, gempa mulai sering terjadi di Sumbar. Seingat saya, waktu kecil sampai saya SMP jarang sekali terjadi gempa. Rentan waktu dari mulai saya kecil sampai SMP, ya lebih kurang 3x(klo gag salah). Memori waktu kecil pada saat gempa yang bisa saya ingat, waktu itu Saya digendong Mama,saya jadi heran tumben Mama tiba-tiba mengendong dan memeluk saya sambil mengucapkan Asma Allah. Saya pun bertanya kpda Mama, Mama menjawab, ada gempa. Saat itu, saya tidak merasakan apa-apa. Maklumlah, masih kecil. Berbeda sekali dengan adek bungsu saya, sejak Gempa 30 September 2009, adek saya mifta lebih peka. Sedikit saja bergoyang, langsung teriak gempa dan kabur keluar rumah.

Sejak tahun 2004 sampai sekarang, berapa kali gempa sudah tidak terhitung, kalau lebih detail bisa ditanya langsung kpda BMKG... Sepertinya saya dan warga Sumbar harus bersahabat dengan Gempa yang kedatangannya tidak bisa diprediksi. Menurut saya, gempa mirip jelangkung, datang tak dijemput pulang tak diantar. Datang dengan sesuka hati, pagi, siang, sore, dan malam, yang penting kita tetap waspada dan jangan panik. Sejak itu pula, prediksi gempa dan tsunami besar digembar-gemborkan akan melanda Kota Padang khususnya. Ya..manusia bisa memprediksi, Kita serahkan saja kepada Sang Pencipta yang mengatur jagad raya ini.

Ketika isu tsunami diprediksi akan melanda Kota Padang, Malah tsunami melanda Jepang dan Mentawai yang tidak diperkirakan sebelumnya. Bahkan berita palsu juga pernah disebarkan. Kalau gag salah, sekitar tahun 2005. Waktu itu saya kelas 1 SMA. Tidak ada hujan dan tidak ada badai, tiba2 saja orang-orang berlarian mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Kebetulan isu itu beredar malam hari sekitar pukul 1 malam. Saat itu, saya dan 2 orang teman sudah tidur nyenyak. Ketika semua penghuni kos berlarian untuk mengungsi ke perbukitan, kita malah enak-enak tidur. Penghuni kos yang lain tidak ada yang membangunkan kita. Mungkin karena panik, jadi penghuni yang lain tidak mengingat kita. Tega sekali mereka yaa..anggap kita tidak ada #hiks. Kalau saat itu bener-bener terjadi tsunami, mungkin kita adalah korban pertama. Saat itu keadaan memang benar-benar aman. Tsunami itu tidak akan datang kalau tidak ada pemicu nya seperti Gunung Meletus (Gn.Krakatau meletus) dan pergerakan lempeng (Tsunami aceh). Pas disekolah, teman-teman pada sibuk cerita pengalaman mengungsi, semuanya pada mirip ibuk-ibuk kompleks arisan, hebohnya. Bahkan ada kakinya yang luka, karena gag pake sandal. Saya gimana mau cerita, saya tidur nyenyak. Kita ngungsi di kasur kita masing-masing..hehe

11 April 2012. Gempa datang lagi. Gempa ini membuat detak jantung saya berdegup tapi degup kale ini tidak sekencang Gempa 30 September. Ketika gempa datang, saya lagi menunaikan shalat ashar disalah satu mushala dikampus. Rencananya, hari ini saya dan teman saya Wulan mau pergi ke Pantai Padang tuk menghilangkan virus-virus stress karena menghadapi dosen pembimbing skiripshitt eeh.. skiripsi. Berhubung suara azan sudah berkumandang, saya segera menunaikan shalat Ashar. Ketika rakaat terakhir, mushala pun bergoyang diiringi suara raungan cewek membuat pikiran saya campur aduk kayak nasi uduk. Badan saya goyang2,pengen pegang sesuatu biar badan gag oleng, sayang tangan saya dilipat. Sebenarnya ada niat tuk mengakhiri shalat,tapi niat itu cepat ditepis, tinggal satu rakaat lagi kok. Jadi, saya shalat sambil goyang-goyang. Ketika Salam, orang2 yang duduk di belakang saya sudah pada hilang. Suara cewek yang histeris itu masih meraung,sambil manggil Mama dan Papa. Selesai shalat, goyangan masih terasa. Kira-kira goyangannya selama 5 menit. Menurut saya gempa kali ini rasanya beda dengan gempa 30 September. Gempa kali ini  goyangannya lembut,serasa lagi diayun dalam buaian #tsaah. Kalau 30 september itu, goyangannya keras sekali dan ada suara gemuruh, seakan mau kiamat. Saat itu, saya bener2 panik. Padahal gempa kemaren kekuatannya lebih besar dari gempa 30 September (7,6 SR). Menurut analisa saya, karena episentrumnya (pusat gempa) berbeda, makanya rasanya berbeda pula. Pusat gempa sekarang di Simeulue, Aceh, sedangkan gempa 30 Sep di Pariaman. Ada yang mau coba sensasi gempa?? ke Padang aja..

Selesai shalat, saya mencari sepatu dan berlarian mencari wulan. Ternyata wulan juga berlarian dan mengajak saya langsung pergi ke tempat kakaknya di daerah Gunung Pangilun. Daerah Gunung Pangilun ini lebih tinggi dari kawasan kampus. Jarak kampus kebibir pantai, kurang dari 1 Km. Salah seorang teman memberitahu lewat SMS, kalau kekuatan gempa hari ini 8,9 SR. Saya terkejut. Salah satu ciri-ciri terjadinya tsunami adalah gempa dengan kekuatan lebih dari 8 SR. Maka, kali ini saya harus ngungsi untuk berjaga-jaga. Sebenarnya saya adalah orang yang rada malas untuk ngungsi, karena ngungsi itu ribet. Ketika gempa dan tsunami terjadi di Mentawai, saya dan teman2 memilih tetap bertahan di kos. Padahal tetangga kos sudah pada ngungsi. Alhamdulillah, buk kos orangnya tidak panikan. Jadi, kami bisa tenang di kos. Berhubung gempa kali ini besar, mau gag mau harus ngungsi.

Seluruh Mahasiswa yang lagi asyik mengikuti perkuliahan dari sang dosen berhamburan keluar kelas. Kalau sudah berhamburan begini, dijamin Mahasiswa tidak akan melanjutkan perkuliahan lagi. Sebenarnya, bagi Mahasiswa yang rada-rada malas kuliah, gempa sangat cocok dijadikan alasan untuk tidak mengikuti perkuliahan. Dosen kadang juga ikutan..hehe

Saat itu, jalanan di kampus mendadak macet, motor pada berdesak-desakan untuk bisa secepatnya keluar dari gerbang. Bahkan saya melihat beberapa motor nyaris kecelakaan karena terburu-buru atau panik. Saya mencoba untuk tenang. Saking tenangnya saya bisa mengabadikan beberapa moment beberapa menit setelah gempa.






Tidak dikampus saja yang macet, di jalanan sudah mulai macet. Lampu merah tidak diindahkan lagi. Lampu merah jalan terus. Saya mengajak teman untuk melewati jalan tikus, biar terhindar kemacetan. Di tengah perjalanan, kita mendengar pengumuman dari sebuah mesjid yang mengumumkan, agar masyarakat secepatnya menjauh dari garis pantai dan sirine peringatan Tsunami pun berbunyi. Saya meminta teman untuk ngebutzzzzzzzzz. Sesekali saya menoleh kebelakang, takut kalau2 air sudah nyampe dibelakang. Parno amat ya??

Akhirnya, kami sampai juga dikosan kakaknya wulan. Ketika kami sampai, penghuni kosan bilang kami pengungsi. Tragis bgtz ya?? Kami bukan ngungsi, kami mau silaturrahmi #Ngeles. Kosan kakak wulan itu, dekat dengan perbukitan, jadi kalau tsunami akan datang, kami bisa lari ke atas bukit. Penghuni kosannya adem ayem saja. Mungkin karena dekat bukit yaa, masih bisa nyantai lah. Karena lokasi kami dekat pantai mau gag mau, ya harus ngungsi.

Tiba-tiba, saya teringat Febri, adek cowok saya. Saya mencoba menghubunginya,tapi gagal trus. Saya coba sms, alhamdulilah masuk. Ternyata, adek saya ada di rumah nenek. Sedikit legaa. Saat itu, komunikasi saya hanya bisa lewat sms. Saya mengabari teman dekat saya di Palembang, kebetulan juga dia teman sekamar saya dulu. Berhubung dia sudah diwisuda, jadi dia pulang ke Palembang. Irma menyarankan ngungsi ke Palembang aja. Gilaa aja tu anak, mau naik apa kesana??gag mungkin kan jalan kaki??kapan nyampenya cobaa..
Tak lupa pula saya mencoba menghubungi  teman sekamar saya, ayu dan lingga. Ketika gempa, ayu lagi berada di RS.Yarsi nungguin kakaknya yang lagi melahirkan. Sedangkan lingga, dia sudah ada dikos. Alhamdulillah meraka berdua baik-baik saja.

Pukul 17:43:06 (BMKG) gempa datang lagi. Kekuatannya 8,8 SR. Saya dan teman-teman berhamburan lagi keluar rumah. Waah..pikiran saya agak sedikit cemas. Jarang-jarang gempa susulan kekuatannya sebesar ini. Biasanya gempa susulan, kekuatannya lebih kecil dari gempa pertama.
Penghuni kosan kakak wulan pun beres-beres siap-siap untuk ngungsi. Kalau-kalau datang tsunami tinggal lari saja ke bukit.

Beberapa jam kemudian, status Awas berakhir. Sebagian masyarakat kembali ke rumah masing-masing. Bagi yang masih takut, tetap memilih menetap di pengungsian. Saya gimana ya??Mau ke kos kah??ke tempat nenek kah??atau tetap dikosan kakak wulan??

Akhirnya, saya menghubungi Papa dan minta dijemput ke kosan kakak wulan. Sebenarnya, saya ditawari nginap disini,besok pagi saja pulang. Berhubung, sudah gerah dan badan gatel-gatel, karena seharian memakai pakaian dari tadi pagi. Rasanya gak mungkin pinjam baju kakak wulan. Badan kakaknya wulan kecil, rasanya kalau dipinjam takut gag muat..hehe
Begini lah yaa..kalau badan mirip Raksasa..susah nyari pakaian yang cocok #lebay.

Dalam perjalanan ketempat nenek, suasana kota Padang tak biasanya. Sepi. Ditambah lagi dengan hujan gerimis mengundang..membuat saya kedinginan diatas motor..Brrrrr..
Pukul 23:00 WIB, saya mencoba berdamai dengan hati dan pikiran yang masih H2C kalau gempa dan tsunami akan datang tanpa diundang. Sambil berharap, semua akan baik-baik saja.Amiiin...

Ada satu hal yang membuat saya heran. Masalah kekuatan gempanya. Selesai gempa, saya cek dan ricek  plus kabar-kabari website BMKG. Gempa pertama (15:38:29) 8,9 SR, berselang beberapa detik kemudian (15:38:33) berganti 8,5 SR. Trus, kekuatan gempa susulannya (17:43:06) 8,8 SR beberapa detik kemudian (17:43:11) 8,1 SR. Mana yang bener seh??Kalau saya liat2 ditipi-tipi semuanya menginformasikan gempa pertama 8,5 SR dan gempa susulannya 8,1 SR. Kayaknya ada kesalahan gtu yaa?entahlah. Saya juga binggung. 3 hari yang lalu saya coba cek lagi, tenyata data kekuatan gempa yang 8,9 SR dan 8,8 SR sudah tak ada lagi ditampilkan. Kenapa ya??Ada kesalahan dalam perhitungan kekuatan gempa ya??
Kayaknya, saya  protes mulu ya??maklumlah, kalau ada ketemu yang aneh-aneh suka heboh sendiri.

Kalau ada yang merasa terganggu dan kurang senang,dengan analisa gaje saya diatas..Abaikan saja..hehe :D
Yang penting, saat ini kita senantiasa meminta perlindungan kepada Sang Khalik agar selalu diberi perlindungan.Amiiin..

23 komentar:

  1. iya tuh masa sampe 8,1??kan bikin panik warga anyway goyangannya bikin kamu joged gak?hehe

    BalasHapus
  2. Semoga saudara-saudari di aceh dalam lindungan-Nya..

    itu yang alat buat pengingat gempa kayaknya gak berfungsi bener yah -_-"
    duh

    BalasHapus
  3. baca sambil senyum2, kebayang deh gimana lagi sholat tapi masih mikir mo lari gak ya hehe...asyik juga kisahnya nih..panjanggggg bangettt..tapi ayik koq..sering2 nulis yang panjang2 ya Yuora :D
    hehe, semoga gempanya gak balik2 lagi deh
    Happy blogging

    BalasHapus
  4. syukur lah masih bisa survive.. jadinya bisa ngeblog dan bagi2 cerita. hehe :D

    nice post uy, keep sharing :D

    BalasHapus
  5. gempanya ada yang bilang 8,1 ada juga 8,5. galau juga yaa berita di TV, hehe..

    BalasHapus
  6. keren juga lo kak, masih bisa tenang .. saking tenangnya masih bisa mengabadikan momen'nya , kayak Jurnalis On Duty .. wew

    BalasHapus
  7. semoga mereka diberi kekuatan menghadapi musibah ini

    BalasHapus
  8. Turut berduka atas gempa yang mengguncang Sumatera

    BalasHapus
  9. @Randy:iyaaa donk,cek ajadi web BMKG. gag smpe joged kok,msk shalat joged2. emgnya dangdutan..hehe

    @Uchank:amiiin..Alat pngingat gempa blum ada di PDG kykny chank, yg ada alat pndteksi tsunami. klo gag salah namanya BOUY ttpi,itu ada bgianny dicuri. jdi, gag brfungsi lgi.

    @Mas Tony:jgn dbyangin mas.hehe
    amiiin..

    BalasHapus
  10. @mas ahmad:iyaa ne, mgkn krn dh biasa digoyang..hehe

    @Athifah:itu bener. Gmpa prtma 8,5 dan ssulan 8,1.

    @Ey:keren bgtz dek,smbil deg-degan..hehe

    @Mbak Fanny:amiiin..

    @Master:makasii..smga baik-baik saja.

    BalasHapus
  11. semoga disana tetep aman dan dijauhkan dari bencana...
    apa karna emng 2012...??
    who knows...

    BalasHapus
  12. Cerita yang menegangkan, jangankan yang disana panik. Aku yang menyaksikan perkembangan di TV saja jadi ikut panik dan Galau. rasanya degdegan terus.gak nonton TV deh biar gak cemas, buka FB ternyata juga masih sama, semua bahas mengenai itu..wah jadi makin galau..yang aku bisa lakukan hanyalah berdo'a..

    BalasHapus
  13. aa...

    waktu gempa itu lagi di kampus.
    gabisa pulang.
    angkot di padang pada kaburr

    BalasHapus
  14. untunglah si admin deolovers46 baik2 saja.. jadi bisa lanjut ngeblognya. :D

    BalasHapus
  15. wah iya yah... padang emang bener2 disaster department store. Dari mulai Tsunami sampe gunung meletas ada semua di padang. Hemm mungkin ini yang membuat masyarakat Padang jadi tambah sholeh kali yah... Tiap hari ingat Allah :).





    btw pikiran yang masih H2C itu apaan ya?? he he maklum gag gaul...

    BalasHapus
  16. Sampai kerasa ke Padang juga ternyata efek gempanya...

    Anyway.. semoga saudara-saudara kita di Aceh khususnya dan Pulau Sumatera pada umumnya tetap berada dalam lindungan-Nya atas gempa yang selalu datang tiba-tiba tak diundang dan pulang tak diantar... :)

    BalasHapus
  17. Yaah telat banget nih kayaknya gw maaf yak XD...

    BalasHapus
  18. Ya ampun... bener-bener bikin panik, ya.... Kalau dilihat dari kekuatan gempanya, itu gede banget, 8 SR lebih...

    Semoga kamu dan keluarga senantiasa diberi keselamatan, amin.... :-)

    BalasHapus
  19. kunjungan gan.,.
    bagi" motivasi.,.
    fikiran yang positif bisa menghasilkan keuntungan yang positif pula.,..
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

    BalasHapus
  20. sumatra memang daerah rawan gempa..
    hmm kita doakan saja semoga Tuhan selalu melindungi mereka..

    BalasHapus

Buruaan komentar..selagi gratis..:D