Minggu Pagi

Hari minggu kemaren, saya dan teman saya, eda. Kita jalan-jalan pagi di Pantai Padang dan dilanjutkan menuju objek wisata Gunung Padang. Sebenarnya Gunung Padang itu tak layak disebut Gunung, karena tidak memenuhi kriteria gunung. Gunung Padang itu hanyalah sebuah Bukit. Entah kenapa, bisa disebut Gunung. Kayaknya yang kasih nama gunung itu, remedial pas mata pelajaran geografi deh..#sombong. Makanya belajar sama gw.

Jam 7 pagi, kita janjian di depan Taman Budaya. Taman budaya itu persis berada di depan Pantai Padang. Tidak lama menunggu, akhirnya eda datang juga. Kita pun berjalan menyusuri pantai. Sesekali, mencoba berlari-lari kecil dari safa ke marwa..emang naik haji apaa??

Cuaca pagi ini begitu cerah yang bikin gw gerah dan kehilangan arah..apa seh?? Selain itu, kita melihat pemandangan yang tak biasa. Ada putri duyung terdampar..uppss salah. Kita melihat Pelangi. #mendadaknyanyi "ada pelangi dibola mata mu.."
Melihat pelangi dipagi hari, ini sesuatu yang menakjubkan..Jarang2 bisa lihat pelangi pas lagi main di pantai,biasanya cuma lihat sunset.

Gn.Padang terlihat dari kejauhan

Sebelum sampai di Gunung Padang, saya harus melewati warung-warung kecil yang menjual telur penyu dengan mudahnya. Padahal penyu adalah binatang yang dilindungi. Pernah juga saya melihat di salah satu televisi swasta yang membahas penjualan telur penyu di Pantai Padang, alasannya berjualan telur penyu karena faktor ekonomi. Padahal sebagian mereka tau, kalau penyu binatang yang perlu dilindungi dari kepunahan. Entahlah, kalau sudah membahas masalah perut, saya binggung mau ngomong apa.

Sebelum sampai di Gunung Padang, kita harus melewati Jembatan siti nurbaya. Kita istirahat sejenak, untuk menikmati segarnya udara pagi.

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam dari Pantai Padang, akhirnya kita sampai juga di Objek Wisata Gunung Padang. Objek wisata ini sepertinya baru dibuka. Waktu itu saya juga pernah kesini alias nyasar bareng Sulung ketika mau pergi ke Pantai air manis, waktu itu belum ada apa-apa. Kalau mau tau kisahnya baca saja disini.

Ketika kita memasuki gerbang dan melewati beberapa buah rumah. Kita langsung dicegat dengan seorang Bapak, dan meminta kita untuk beli karcis. Kita langsung pingsan#lebay. Cuma terkejut kok. Pake bayar pula ya??kirain gretong alias gratis. Soalnya, kita hanya menikmati keindahan Pantai. Ya sudahlah, demi kedamaian antar bangsa, kita pun membeli karcis itu. Karcis satu orang Rp.5000. Berhubung saya punya tampang gembel, jadi kita cuma bayar Rp.5000 saja. Enakkan punya tampang gembel, bisa didiskon...hehe

Ternyata, banyak juga orang-orang selain kita kesana. Ada yang rombongan, pasangan, dan keroyokan. apa seh yura? Kalau kita pasangan juga, tapi pasangan sesama jenis. Bahkan, kita bertemu abang2 yang kebetulan juga kesana, dan bertanya kepada kita.

"kok berdua saja kesini??yg lain pada rombongan"

"teman2 pada sibuk, bang"

"klo begitu ajak aja pacarnya.."

Saya langsung keselek duren..rasanya pengen teriak.. "Saya gag punya pacar bang.."#nyeburkelaut

"hee..#nyegir..gag mau bg, enakan tidur katanya"#Bohong

"Ohw..Begituu.." 

Disini ada beberapa peninggalan jaman penjajahan. Lihat saja foto dibawah ini..

Yg pke jilbab abu2, jga trmsuk pninggalan jaman pnjajahan yg perlu dilindungi :p

Tempat yang sejuk dan sepi, cocok buat yang menyendiri dan mencari wangsit..lha?? Selain itu, banyak juga orang2 yang memancing keributan eeh..memancing ikan ditepi laut. Nyesel juga gag bawa pancingan. Sudah beberapa tahun ini saya gag pernah memancing ikan lagi. Jadi Pengen. Apalagi kalau mancing sama Papa.

Ini ada beberapa hasil jepretan saya..

salah satu sisi Kota Padang

penampakan bidadari bau ikan teri :p

Penghuni Gunung Padang

eda dan yura

Sebenarnya masih ada beberapa anak tangga menuju puncak, sayang karena kecapek'an dan persedian air minum sekarat juga, jadi tidak sampai ke puncak. InsyaAllah lain waktu diusahakan sampai ke puncak. Suasananya yang nyaman, membuat saya pengen berlama-lama disini. Sampai-sampai saya amnesia, kalau saya punya kosan.

Teman saya eda, senang sekali karena saya ajak kesini. Sudah 2 minggu lebih, dia berlibur di Padang tapi gag ada main kemana2.

Hari pun beranjak siang, ternak dalam perut saya sudah demo, minta menurunkan harga BBM..lhaa??Bukaaan..minta diisi, dengan segala keterpaksaan saya harus pulang.