Yang puasa suaranya
mana..??bagi yang belum gosok gigi gak usah bersuara dulu ya..gosok gigi dulu
sana..!!
Sebelumnya,saya mau
ngucapin selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan,semoga diberi
kekuatan,kesabaran menjalankannya dan diberkahi olehNya.Aamiin..
yang penting tetap semangat beraktivitas ya sob..!! semangat tidur misalnya..#eh??
Kayaknya Sudah pada
gak sabaran pengen tau kelanjutan cerita badai,ya kan?? Enggak tuh..!!
Ya udah..saya gak
jadi lanjutin ceritanya..-________- #Ngambek : Mode on
Daripada ngambek
nanti bisa berubah jadi mbekk..mbek…mendingan lanjutin aja ceritanya deh. Ntar
ada yang makin penasaran lagi..:D
Setelah dapat kabar
bahwa aktivitas Gunung Kerinci naik 30 %,kita tidak langsung percaya. Kita
semua yang di pos 3 mencoba melihat tanda-tanda alam. Saat itu,semua seperti
biasa gak ada yang beda dan menunjukkan keanehan. Burung-burung masih terbang
dan bersiul kian kemari. Biasanya,insting hewan lebih kuat dalam membaca
tanda-tanda alam. Selain itu,Bg Jamie juga menghubungi temannya yang tinggal di
Kersik Tuo dan mencari langsung kebenaran info tersebut.
Setelah Bg Jamie
semedi dibawah rumput bergoyang,akhirnya kita memutuskan untuk tetap
melanjutkan perjalanan. Dan jika memang status Gunung makin meningkat dan
menunjukkan tanda-tanda peningkatan,mau gak mau kita semua harus langsung
turun. Saya pun berusaha mempersiapkan hati yang lapang sebesar lapangan
terbang kelas internasional,jikalau saya gak bisa sampai puncak pada pendakian
kale ini.huhuhu…walaupun gak banyak gunung yang saya daki,setidaknya saya bisa
mencapai Puncak. Puncak menjadi salah satu target kebanyakan orang mendaki
gunung.
Yang kudu harus saya
lakukan adalah untuk menikmati pendakian kale ini. Bukan dari awal saya gak
menikmati..saya menikmati kok,liat saja muka saya nikmat banget untuk dilempar
pake kulit duren..lha?? #tragis.
Selangkah,dua
langkah,3 langkah..kaki kita mencoba terus melangkah untuk segera sampai di
shelter 1 dan istirahat plus maksi (Makan Siang gitu lho..:D). jalanan menuju
shelter 1 lumayan dan tidak terlalu banyak tanjakan yang ektrim. Lama
perjalanan kita dari Pos 3 menuju shelter 1 lebih kurang 1,5 lebih 15 menit
(anggap aja deh 2 jaman daripada susah mikirnya..:D ).
Saat dalam
perjalanan menuju shelter 1,angin terus bertiup membuat suasana menjadi dingin.
Kak Aan yang tadinya santai gak makai jaket,sampai-sampai harus memakai sweater nya. Sebenarnya tubuh saya juga
merasakan hal yang sama,tapi masih bisa ditahan alasan sebenarnya malas
bongkar-bongkar tas..:D. Karena malas,jadinya hidungnya meler-meler karena
dingin. Ujung-ujungnya,saya melipir lap ingus ke syal kak Aan..haha *Ampuun
Kak..*
Sudah tak terhitung
berapa langkah kaki kita melangkah pokoknya sudah lebih dari 1000 langkah, tak
terasa akhirnya kita sampai juga di shelter 1. Horaai…*mendadak goyang Bg
Jali*.Semua bergegas melepas carrier
masing-masing,capek bin pegel euy..sementara,3 pendaki asal jakarta sedang
asyik bersantai melepas lelah. Ditambahkan kedatangan kita,suasana menjadi
rame.
Semua pada mengambil
nafas,mengumpulkan tenaga dan meluruskan kaki sebelum acara masak-memasak buat
makan siang. Pemandangan dari shelter 1 bener-bener luar biasa menurut saya, dengan
cuaca yang cerah, langit biru dan awan putih menambah keindahan pemandangan.
Terlihat jajaran bukit, perkampungan,persawahan dan perkebunan masyarakat. Saya
menganggapnya seperti sebuah maket, yang tak bisa dipungkiri indahnya karya Sang
pencipta. Namun disini anginnya lebih terasa karena tempatnya
sedikit terbuka dan membuat badan sedikit kedinginan plus hidung meler.
Lagi-lagi asyik
masak-memasak ala ibuk PKK (ente aja kale Yura..) datanglah serombongan pendaki
dari Kota Bangko yang masih termasuk dalam provinsi Jambi,suasana semakin
bertambah rame. Saya jadi kepikiran masalah meningkatnya aktivitas Gunung
Kerinci. Kalau memang Gunung mengalami peningkatan aktivitas,seharusnya
rombongan yang dibelakang kita tidak diizinkan untuk mendaki dan kenyataannya
enggak. Atau jangan-jangan mereka terjun bebas dari atas pesawat jadi gak ada
yang tau.
Setelah istirahat
sekitar 1 jaman,kita kembali melanjutkan perjalanan. Tak lupa narsis dulu disini. Taraa..
@ Shelter 1 |
Setelah istirahat
cukup lama dan mengisi perut,kaki dan nafas harus kembali menyesuaikan dengan
tubuh. Baru beberapa menit berjalan,saya harus istirahat, menarik nafas dan
minum. Angin semakin terasa dan menusuk kulit sampai kulit saya berdarah-darah
#lebay.
Target kita kali ini
ngecamp di Shelter 2. Jalanan menuju shelter 2,sangat woow sekali bagi saya. Beberapa
tanjakkannya luaar binasa biasa. Pokoknya seru-seru gimana gitu (ngomong itu yang jelas donk Yura..).
Serunya itu,pas edisi manjat dan berpengangan diakar-diakar pohon jadi berasa
tarzanwati,secara udah lama tinggal di kota. Kangen juga euy #lha (Stressnya
kumat).
Semakin lama
berjalanan,ternyata angin juga semakin kencang. Tadinya,saya yang santai gak
memakai jaket,harus rela bongkar-bongkar carrier
daripada kedinginan. Bahkan Kak Aan harus memakai 2 lapis jaket. Mulai dari
shelter 1 angin tak henti2nya bertiup. Serasa pohon mau tumbang,dan badan saya
berasa mau terbang. saya yang berjalan dibawah pepohonan harus waspada takut
ketiban pohon,kalau ketiban rejeki sih gak takut,apalagi kalau ada ketiban
brondong kece bin unyu..*mulai gila*.
Otw Shelter 2 |
Tanjakannya lumayun..:D |
Kedinginan dan kepanasan..:D |
Mendekati shelter
2,Bg Ahmad,Sergey dan Karina meminta ijin duluan jalan menuju shelter
2,sekalian mendirikan tenda. Jadi tinggal lah kita berenam yang masih berjalan
dengan anggun bak peragawan dan peragawati kebelet pipis. Kita berenam cukup
berjarak. Randa yang berjalan cepat menyusul Sergey dan lainnya,saya dan Kak
Aan jalan santai kayak di pantai sambil terkulai-kulai, kak Sari,Kak Yandhi dan
Bg Jamie menyusul dibelakang kita.
Walaupun nafas sudah
satu-satu dan kaki sudah mulai protes,masih sempat2nya ketawa-ketiwi gak jelas
kalau lagi capek. Setidaknya,dengan tertawa bisa mengurangi rasa lelah,kalau
dibawah ngeluh malah makin capek. Kalau capek tinggal istirahat,gitu aja kok
repot. Kalau gak mau capek,tidur aja dirumah..(lha..saya kok jadi sewot begini
ya?).
Setelah berjuang
dengan sangat,sekitar pukul 5 sore saya dan Kak Aan sampai di shelter 2,rasanya
itu sesuatu banget. Ibaratnya,orang yang nahan rindu ama pacarnya karena sudah
berabad-abad tidak bertemu,dan akhirnya bertemu juga. Bayangin deh gimana
rasanya. Lega dan senang pastinya. eaaa..
Sesaat sampai di shelter 2,niat mau
nungguin yang masih dibelakang,jadinya saya hampir dijatuhkan angin. Karena
kaki sudah tidak kuat menahan karena terpaan angin yang kencang, walaupun sudah
pakai tongkat. Di tempat saya berdiri itu,tempatnya agak sedikit terbuka jadi
kekuatannya angin lebih terasa. Karena tidak
kuat,akhirnya dengan bantuin angin saya langsung terduduk dan tergeletak
ditanah begitu saja. Kalau ada truk lewat pasti saya langsung ditabrak. Dengan gaya
ngesot-ngesot saya berjalan menuju tempat camp
yang agak sedikit menurun ke bawah,tapi ngesotnya gak sepanjang jalan kok,ntar nyaingi suster ngesot donk..!!
Sesampai di lokasi camp,kita langsung disambut Sergey dan
Karina yang langsung memberikan cappuccino hangat,tanpa mikir lama-lama,minuman
hangat langsung disambar secepat kecepatan cahaya. Seketika itu juga,kita
langsung membantu Randa yang lagi diriin tenda. Kita pun bergelut dengan angin
sambil mendirikan tenda.Saking kencangnya angin,stik tenda Randa pun patah. Di
lokasi yang sama sudah ada 2 buah tenda yang berdiri,jadi disana cuma muat
untuk dua tenda, tenda Randa dan tenda Sergey. Jadi,tenda Bg Jamie didirikan
dibagian atas. Kata Bg Jamie, di shelter 2 ini sangat cocok kalau mau liat
sunset. Jarang-jarang juga sih,saya nanjak bisa ngeliat sunset.
Buruan pasang tendanya Mas dan Mbak Bro!! |
Angin yang tak
kunjung berhenti,selesai tenda Bg Jamie didirikan niat hunting sunset udah
hilang. Kita semua langsung numpuk nemplok ( bahasa apalah saya ini??) di tenda
Bg Jamie. Berasa ikan sarden,tenda diisi oleh 9 orang. Woow banget deh. Semua aktivitas
dilakukan dalam tenda. Masak,makan,minum,main bola,pipis,pup semua
dilakukan dalam tenda,karena malas keluar tenda. Sejak tenda didirikan sampai
malam harinya,angin tak berhenti menerpa. Saya jadi mikir,kalau anginnya
sekencang ini terus,gimana mau summit??
Aah..sudahlah saya gak boleh mikirin muncak saat kondisi alam tak bersahabat.
Berhubung sudah
larut malam,karena udah capek main truth and dare sampai ada yang makan bawang.
daripada hukumannya lebih sadis,lebih baik diakhiri dan segera istirahat. Mana tau bisa muncak
walau sebenarnya tipis harapan. Ya tapi ngarep-ngarep dikit boleh lah. Semoga harapan-harapan
kita didengar oleh Nya.
Sebelumnya,kita tidur
dibagi dalam 3 tenda,jadi pas masing-masing tenda 3 orang. Karena alasan
badai,jadinya dibagi 2. Tenda Sergey diisi 3 orang,tenda Randa diisi
barang-barang dan tenda Bg Jamie diisi orang-orang eeh orang maksudnya. Saya
merasa dalam kaleng sarden. Aah..yang penting kan kebersamaanya,cukup hati aja
yang diperlapang,kalau hati udah lapang,yang sempit akan terasa lapang selapang
lapangan GBK.Asseek..
Empet2an euy.. |
Demi menciptakan
kerukunan dan kedamaian dalam tenda,kita membagi lahan tidur sesuai porsi tubuh
masing-masing (lha..?emg makanan..). Saya pun kebagian tidur paling pinggir
dekat pintu. Alah mak..rada-rada parno juga sih. Kalau-kalau anginnya kuencang
pake banget,berhubung badan saya kurang gemuk bisa-bisa saya diterbangkan
keluar. Oh..jangan sampai itu terjadi.
Perlengkapan tempur
untuk tidur sudah terpasang,kaos kaki 2 lapis,sarung tangan 2 lapis,jaket
udah,dan Sleeping Bag. Waktunya tidurrrrrrrrrrrr…
Badai yang tak kunjung
berhenti sepanjang malam. Terus-menerus menerpa tenda dan membuat sedikit berisik. Semua
itu berhasil membuat saya tak bisa tidur sepanjang malam. Mata tertutup, hati
terus begadang dan was-was. Saat angin berhembus kencang,saya langsung
meluk kak Aan yang tidur disebelah dan manggil namanya..
“Kak..Aaaaannnn…atuuut..” *Pasang gaya sok imut*
Sesekali melihat ke
atas,mana tau bagian atas tenda copot,trus kita beratapkan langit. Bahkan sampai-sampai
saya membayangkan,kita bisa diterbangkan bareng-bareng. Jadi membayangkan film
kartun yang berjudul “UP” rumahnya diterbangkan oleh balon. Jangan sampai kita
ngalaminnya deh. Atuutt Mak..
Saking gak bisa
tidurnya,jadinya saya grasak-grusuk sana-sini kayak cacing kepanasan. Sampai-sampai
resleting Sleeping Bag saya ngerror. Resletingnya gak mau nutup dengan
sempurna. Jadi,harus bangun berkali-kali untuk ngecek resleting. Bergerak dikit
resletingnya langsung copot dan membuat saya kedinginan bahkan hati saya
menjadi beku.. (haalaah…masak pake hati
segala sih Yura..jangan lebay deh…). Daripada tiap sebentar bangun
lagi,duduk lagi,bangun lagi,duduk lagi,kapan tidurnya ne Badan. Ujung-ujungnya
saya ngebajak Sleeping Bag Bg Jamie,syukur Bg Jam bawa SB cadangan.
Kesimpulannya,saya
gak pernah bisa tidur sepenuhnya. Kasihan banget deh saya..udah jauh-jauh pergi
ke atas Gunung, tidur di hotel bintang tak terhingga, malah gak bisa tidur.
Oaaalaah..tragis sekali cuii..
Sekitar pukul..pukul
berapa ya?? Saya juga lupa ne. Kira-kira
pukul 03:30 tiba-tiba aja suara orang berteriak-teriak sambil bawa pentongan
dan bilang
“sahuurr….saahuuurr…saahuuurrrr..sahuurrrrrrrrrrrr..”
Eh..salah ya? Maaf,maklum
kebawa suasana Puasa. Ada suara..
“Puucuuuk..puuuccuuukk..#korbanIklan. Muncak..muncak oii…”.
Dan langkah kakinya,semakin lama semakin mendekat
ke tenda kita. Saya yang jadi satpamwati yang menjaga keamanan tenda Bg Jamie
dan segala penghuninya harus waspada. Orang itu meminta untuk membuka tenda. Dibukain
gak ya??
Apakah Yura bersedia
membuka tenda??siapakah pemilik suara itu??(kasih tau gak ya??) Penasaran,dengan
kisah selanjutnya..mari kita tunggu beberapa abad kemudian..
WOOIIIII…YURAAAAAAAAAA…KELAMAAN TAU..*Dilempar pake Toa Mesjid*.
Note : mau kasih liat videonya,sayang Inet kayak siput.Maklum lagi di Kampung..kalau udah lancar lagi,ntar di upload deh..:D
#Foto by Yura and Bg Jam
Sangat menarik...
BalasHapusMakasi..:D
Hapusini sih cerita bersambung...endingnya bakal lama kayaknya,
BalasHapustp seru juga ngebaca cerita Neng yura...
Saran aja ,kalo nggak bisa tidur ada baiknya ngayalin sesuatu contoh: ngayalin wajah bebek pasti bisa tidur...wkwkwk
oh..gak bakalan lama kok Bek..asal Bebek ttp setia menunggu. Yg pnting gak akan nyaingi Tersanjung ama Cinta Fitri kok..
Hapuswah,klo bayangin bebek dijmin bklan susah tdur..hehe
ckkcckkkkkkkkkkkkkk
BalasHapusgado2 ...
Gado2 enak Lho Bg Abe..traktir yra semangkok Ya..:D
Hapuswoh, di atas gunung ada cor-coran semen? itu di shelter 2. Saya kira di gunung itu bertenda beralaskan tanah?
BalasHapusitu cor-coran nya cma dipinggir2nya doank Mas..tidur tetap diatas tanah beralaskan matras..:D
Hapusmakin seru saja kisah petualangan di gunung kerinci ini...tapi dapat tugas mulia tuch...kebagian tidur paling pinggir dekat pintu sekaligus menjadi penjaga pintu tenda.....asyiiikkkkkk :-)
BalasHapuskasih tahu Dong :)
BalasHapusuntung gak terbang, ya, tidur dipinggir hihihi
BalasHapusGema Takbir Menyapa Semesta,
BalasHapusMembesarkan dan Mengagungkan Yang Maha Esa nan Maha Suci,
Bersihkan Hati Kembali Fitri di Hari Kemenangan,
Terkadang Mata Salah Melihat dan Mulut Salah Berucap,
Hati kadang salah menduga serta Sikap Khilaf dalam Berprilaku,
Bila Ada Salah Kata, Khilaf Perbuatan dan Sikap,
Bila Ada Salah Baca dan Salah Komentar,
Mohon Dimaafkan Lahir dan Batin,
Selamat Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1434 H
Wkakakak ^_^ Nice Blog
BalasHapusVisitback ya..
www.asfa id.blogspot.com
masih suasana lebaran khan,
BalasHapusjadi nggak apa2 kan kalo aku mohon dimaaafkan lahir batin kalau aku ada salah dan khilaf selama ini,
back to zero again...sambil lirik kiri kanan nyari ketupat....salam :-)
keep happy blogging always...salam kemerdekaan :-)
BalasHapusyaelah,, bersambung lagi
BalasHapus