Lagi..lagi..saya menyandang status blogger
gagal, begitu teganya membiarkan blog lumutan bin karatan, kalau si Blog pacar saya, pasti Ia langsung minta putus. Mana ada orang yang mau dianggurin, makanan aja kelamaan dianggurin bisa jamuran.Tidaak..Bisa jadi..bisa jadi..Sebenarnya, karena ulah si empunya sok sibuk dan bener-bener sibuk. Sibuk
molorr (eeh??). Maklum, saya kan sleeping
beauty, jadi hobinya molor sampai ada pangeran yang datang *woii..jangan
ngimpii..*.
Selamat datang Ember Rain eh..November Rain..
Begini ne efeknya, kalau udah kelamaan jari
dan pikiran cuti menuliskan ide-ide di kertas, jadi butuh kekuatan yang besar
untuk menuliskannya. -____-
Kale ini, saya akan sedikit menceritakan ke-Apesan saya di bulan lalu..semoga bulan ini tidak terulang lagi. Aamiin..
Saat masuk ke dalam bus, dan saya memilih
tempat duduk di dekat jendela. Disebelah saya, saat itu masih kosong.
Berhubung, kota Padang sore hari suka diguyur hujan. Suatu hal yang membuat
saya senang adalah, menikmati hujan dibalik jendela. Menikmati setiap tetes
hujan yang jatuh. Karena, sudah masuk dalam dunia sendiri dan gak sadar kalau
sudah seseorang yang duduk di sebelah saya.
Maaf..karena bau aroma jaketnya yang membuat
bulu hidung rontok *lebay, deh..* . Ini membuat saya tersadar dan menjadi tidak
nyaman. Rasanya pengen keluar dari jendela karena aroma jaketnya. Saya pun
segera memeluk ransel yang ada di pangkuan saat itu, sedikit terkejut melihat
resleting celana ransel sedikit terbuka. Saya mencoba untuk berfikir
positif, kayaknya saya lupa menutup ransel saat membeli jajanan di depan
kampus. Saya mencoba mengingat kronologi mulai dari keluar kampus sampai masuk
ke dalam bus berkali-kali. Tetap saja, saya tidak lupa menutup resleting.
Seketika itu, saya duduk semakin merapat ke jendela dan mencoba menjaga jarak
dari pria itu.
Sesekali saya mencoba mencuri-curi pandang
*ciee..ciee..*. Saya berkesimpulan, teknik pencuriannya bener-bener tak terlihat. Dia
meletakkan tangannya yang bersebelahan dengan saya agak sedikit tinggi dengan
berpegangan dengan kursi di depannya. Tangan yang terangkat tinggi tersebut
ditutupi dengan jaket yang membuat saya sedikit mual. Tangan yang disebelahnya
lagi bekerja mencoba membuka resleting tas. Karena ditutup jaket, gerakkan
tangannya bekerja membuka resleting tidak terlihat oleh saya. Kreatiif bin kere
aktif banget, yak..!!
Mungkin mirip seperti gambar di bawah ini deh..bedanya, saya dalam bus kota..:D
minjam disini |
Karena, saya sudah mengetahui triknya dan
gerak-geriknya. Dia mendadak menjadi kura-kura dalam perahu. Mukanya terus
menoleh ke sebelah kiri. Saya semakin erat memelukk guling ransel dan
semakin waspada. Jangan-jangan sampai dia menodongkan pisau ke perut atau aksi
yg lain. Iihh..ngererriii..
Saya berharap, dia lebih turun lebih cepat. Ternyata,
dia belum turun juga. Karena, saya hampir sampai. Saya memberanikan diri untuk
minta ijin numpang lewat
“misi Bang..numpang lewat..”
Saat numpang lewat, dia tidak beraksi apa-apa
bahkan terus menoleh dan memalingkan mukanya dari saya. Sepertinya, dia takut
melihat kecantikan saya, nanti tergoda *kaca mana kaca*. Saat keluar dari bus
kota, rasanya itu lega banget, berasa lepas dari sel tahanan. Saya hanya bisa
mengucapkan Alhamdulillah, saya masih dilindungi.
Sesampai di rumah, saya pun menceritakan kejadian ini kepada adik
laki-laki saya, Febri. Ternyata, dia pernah nyaris kecopetan dengan ciri-ciri
orang yang sama dengan saya. Waspadalah..waspadalah..
Keesokkan harinya, saya pun ke pasar. Walaupun
kemarin sudah mengalami hal yang sedikit menakutkan, tak membuat saya takut ke
luar rumah *ciye..berani ne, ye..*. Kalau sudah masuk pasar, saya akan segera
memindahkan ransel ke depan. Karena, sudah pernah kecopetan di pasar.
Keadaan pasar yang super – duper ramai, saya
jadi mikir kapan, sih pasar ini sepi?? Kalau mau sepi, ke pemakamana aja, Yura
(lha??). Saat itu, saya lagi memilih mainan buat gantungan Flashdisk sama
abang-abang kaki kaki lima. Kalau, sudah sore keadaan Pasar Raya Padang ramenya
minta ampun. Saat, lagi asyik memilih ini dan itu, persisi dibelakang saya
lewatlah mobil yang membuat kemacetan makin parah. Karena posisis saya makin
mendekat dengan lapak, dan saya takut jika ransel yang saya sandang di depan
mengenai dagangannya. Saya pun memindahkan ransel ke samping.
Setelah membayar, saya pun segera pulang.
Saat di dalam angkot menuju rumah, saya
memeriksa saku ransel bagian luar. Perasaan saya, dalam ransel itu ada 25 ribu,
sehelai pecahan 20 ribu dan sehelai pecahan 5 ribu. Kok tiba-tiba tinggal 5 ribuan? 20 ribu lagi mana?.
Perasaan langsung aja tidak enak. Jangan-jangan saya kecopetan.
Sesampai di rumah, semua isi saku dikeluarin.
Hasilnya nihil. Huhuhu. Kalau saat akhir bulan, duit 20 ribu itu sangat
berharga sekali. Saya hanya bisa merelakan dan mengikhlaskannya saja. Toh,
semua yang menjadi milik saya, semuanya hanya titipan. Jadi, gak ada kata
Galau. Walaupun udah kecopetan tapi,
saya masih mikir pencopet itu masih baik. Karena, dia masih menyisakan duit 5
ribu untuk ongkos. Kalau diambil semua, ujung-ujungnya saya akan pulang jalan
kaki.hehe.
sejahat-jahatnya pencuri ternyata masih ada
sisi baiknya dengan menyisakan duit untuk saya pulang..:D
Ternyata bener kata Bang Nafi..Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelaku tetapi juga karena adanya kesempatan..Waspadalah..waspadalah..
yurooooo...yang diilustrasiin itu, sama persis dengan kejadian waktu bb-ku dicopet di angkot bandung ini :(
BalasHapusiya..yaa..?? mesti waspada ne..:D
Hapusboleh dong kak, djuju minta ilmunya biar bisa buat copetnya tersepona :D
BalasHapusayoo..datang aja ke Padang, ntar diajarin ilmunya deh..;)
Hapushahaha
BalasHapusdan pencopet itupun masih baik hati
itu bukan masalah baik hati atau tidak tapi karena dia ogah duit 5 ribuan mbak hahaha
Haha..bisa jadi..bisa jadi..gak level duit 5 ribuan kale, ya..:D
Hapuskalau udah curiga, mestinya tarik sipencopet itu kebelakang, lalu bagi dua uang yang ada didompet kita...jadi enak sama enak kan kalo begitu....;o)
BalasHapushaha..ogah aah..mas..
Hapustetap aja aku rugi mas..klo dibagi dua sama pendapatannya hari itu bolehklah..*mendadak matre* :D
beruntunglah dia tidak sempat melihat kecantikan itu, karena kalo melihat bisa2 semangat juangnya untuk mencopet bangkit kembali..... (kaboooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr :-)
BalasHapushaha..tidaakkk...nanti..dia bisa mencuri hatiku mas..:D
Hapus