Apa karena matahari bersinar dengan teriknya menyinari kota Padang..??(bisa jadi..bisa jadi..) Apa karena orang pada sering makan makanan yang banyak mengandung kolesterol?? (bisa jadi..bisa jadi..). Aduh..kok saya mirip orang senewem gini, ya? Bertanya sendiri jawab sendiri..bobo sendiri, makan sendiri..ckckk..kasihan amat lu mblo…(eh?)
Jadi sebenarnya, kamu mau cerita apa , Yura? Jangan
muter-muter kayak setrikaan aja donk!
Jadi, ceritanya begini. Sebagai angkoters sejati yang
kemana-mana suka naik angkot, sampai-sampai tampang udah mirip kenek angkot
(??). tragis amat ya? Jadi, saya banyak mengalami pahit manisnya naik-turun dan
dorong angkot.
Bagi yang pernah mampir ke kota Padang, mungkin sudah tau
kalau kawasan pasar raya Padang, itu salah satu pusat kemacetan kota Padang. Semua orang
berdesak-desakan. Mulai dari angkutan umum, pribadi, sampai odong-odong (eh??).
Saat itu, kebetulan saya sendiri dalam angkot. Pak sopir memberitahu dan meminta ijin kalau dia masuk pasar dulu, sekalian nyari penumpang. Rasanya gak pantas juga, jika saya melarang untuk melewati pasar. Nanti pendapatan pak sopir berkurang. Kasihan, nanti anak dan istrinya makan apa?. Gak mungkin kan, saya yang nanggung biaya hidup pak sopir dan keluarga.
Saat melewati gang sempit, semua kendaraan yang lalu lalang
berebut untuk saling mendahului. Kesabaran pengemudi bener-bener diuji nyali.
Entah kenapa,mungkin karena saya sibuk perhatikan
sana-sini, tiba-tiba saja ada motor lewat di samping angkot yang saya tumpangi.
Saya langsung mengalihkan pandang ke depan, terlihat pak sopir badannya sedikit
miring untuk melihat kaca spion sebelah kiri.
Tak ada hujan tak ada badai, Bapak pengendara motor yang
lewat di samping angkot mendadak polotin matanya sambil nantangin pak sopir.
Saya kurang jelas apa penyebabnya. Menurut pengamatan saya, saat pengendara motor
mencoba memotong angkot, sepertinya angkot nyaris tersenggol, makanya, bapak
sopir angkot langsung mengecek keadaan angkot lewat kaca spion.
Saat berpapasan dan saling menatap, mereka langsung jatuh hati..Upss salah..( ini bukan sinetron Neng..) Bapak pengendara motor langsung nyolot dan marah-marah gak jelas. Sependengaran saya, bapak sopir angkot tidak ada mengeluarkan kata-kata pedas dan kotor.
Saat berpapasan dan saling menatap, mereka langsung jatuh hati..Upss salah..( ini bukan sinetron Neng..) Bapak pengendara motor langsung nyolot dan marah-marah gak jelas. Sependengaran saya, bapak sopir angkot tidak ada mengeluarkan kata-kata pedas dan kotor.
Seketika itu, bapak pengendara motor langsung maju ke depan dan memarkir
motornya dan turun menghampir sopir angkot. Saya yang berada dalam angkot
mendadak jadi takut. Jangan sampai bapak pengendara motor memecahkan kaca
angkot atau tindakan kekerasan lainnya. Tidaaak...Mama save me..!!
Dengan cepat pengendara motor ini menghampiri bapak sopir
angkot dan langsung memegang krah baju sambil
marah-marah. Si sopir angkot membela diri. Tapi bapak pengendara motor gak gak
terima. Kemudian, bapak pengendara
motor membuka pintu angkot dan memberikan bogem mentah kepada bapak sopir
angkot.
Rasanya, pengen bantu melerai si abang sopir angkot. Tapi
saya bisa apa? Tidur aja masih ileran (nah lhoo??) Bisa-bisa saya jadi korban. Saya hanya berdiam diri di pojokkan dan
tak bisa berbuat apa-apa.
Melihat keributan di tengah kemacetan, membuat pedagang dan
orang di sekitar pasar ikut melerai dan mendamaikan. Walaupun sudah didamaikan,
si bapak A tetap gak terima. Saya rasanya pengen jambak-jambak si bapak pengendara motor dan
mengeluarkan jurus kamehameha..uhfff…
Ya begitu-lah namanya di jalan raya. Begitu banyak
kepentingan orang di dalamnya. Mungkin sesama pengguna jalan harus saling
menghargai dan meredam ego masing-masing biar tercipta kerukunan antar pengguna
jalan raya * Tsaaah..sok bijak*. Tak lupa juga, pengguna jalan raya harus
banyak-banyak download aplikasi sabar, biar gak mudah marah dan ngamuk-ngamuk
gak jelas.
~salam kuper